Monggo Monggo ngicip ngicip
Dawet Ireng khas Purworejo Jembatan Butuh yang sudah mendunia
haha check it out…..
Dimulai
dari sejarahnya, konon dawet ireng ini awal mulanya dipasarkan oleh Mbah Ahmad
sekitar tahun 1950 di daerah sebelah timur jembatan Butuh, Purworejo.
Sepertinya memang tak ada
bedanya dengan es dawet yang biasanya berwarna hijau. Penyajiannya juga sama,
dalam mangkuk dan dilengkapi santan dan gula merah. Pembeda utamanya, dawet ini
berwarna ireng atau hitam pekat. Apa yang menjadikannya istimewa? Keunggulannya
adalah dawet ini berkasiat sebagai pereda panas dalam serta memperlancar
pencernaan. Bahan dasar dawet ini adalah tepung aren dan tepung erot dengan
garam yang berfungsi sebagai perasa. Sedangkan warna hitam dawet ini ternyata
terbuat dari merang, atau daun padi yang dibakar sampai gosong lalu diambil
airnya. Satu hal lagi yang membedakan, jika dawet hijau dibuat dari tepung
beras, dawet ireng ini dibuat dari sagu.
Dalam penyajian, campuran cukup sederhana, yakni menggunakan santan, gula jawa dan dawet sebagai bahan utama. Meski demikian, kesederhanaan yang ada tidak menyebabkan rasa dawet ireng ini kehilangan rasa lezat. Rasanya pas tidak terlalu manis. Begitu juga dengan santan yang tidak terlalu kental terasa segar di mulut. Dawet ini akan lebih nikmat jika diminum dalam keadaan dingin.
Dalam penyajian, campuran cukup sederhana, yakni menggunakan santan, gula jawa dan dawet sebagai bahan utama. Meski demikian, kesederhanaan yang ada tidak menyebabkan rasa dawet ireng ini kehilangan rasa lezat. Rasanya pas tidak terlalu manis. Begitu juga dengan santan yang tidak terlalu kental terasa segar di mulut. Dawet ini akan lebih nikmat jika diminum dalam keadaan dingin.
Sudah terasa lezatnya bukaan???@#$%^&* :')
Dawet ireng kemudian menjadi
komoditi utama kuliner Purworejo, sekarang hampir sepajang jalan mulai
Purworejo hingga Kebumen tersedia " DAWET IRENG KHAS BUTUH ” demikian poster
atau spanduk yang ada disetiap warung yang menjual dawet.
hmmm rasanya yang luar biasa
uenak rek…pokoke mak nyuuuussss lah… buktikan sendiri!!
semangkuk diberandol 4000 aja, murah banget ga sech untuk sebuah warisan budaya yang wajib dipertahankan??:D
Inspirasi: http://wisata.kompasiana.com
Inspirasi: http://wisata.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar